This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 18 Februari 2016

SEJARAH SUKU BUOL DI SULAWESI TENGAH

SEJARAH SUKU BUOL DI SULAWESI TENGAH


Sejarah Buol

Menurut legenda, asal usul negeri Buol ialah : Pada waktu Kapal Nabi Nuh sedang berlayar dan bertepatan dengan negeri Buol sekarang, tiba-tiba kapal tersebut berputar tiga kali. Dari putaran itu timbul buih lautan yang sangat banyak. Dalam bahasa Buol buih itu disebut “BWULYA”. Buih itu lama kelamaan mengeras dan menjadi daratan dan bergunung-gunung. Gunung tertinggi adalah Pogogul. Dr. E. L. Godee V. Mols Bergen menyebutnya Bool. Dari kata ‘Bwulya’ ini kemudian menjadi Buol.
Di atas gunung Pogogul ini ada satu batu hitam yang besar. Pada suatu situasi, dimana cuaca amat buruk, hujan deras dan halilintar bersahut-sahutan, batu hitam itu pecah dua. Setiap pecahan itu pecah lagi menjadi dua dan seterusnya. Dari pecahan itulah keluar sepasang manusia laki-laki dan wanita.
Laki-laki bernama ‘TAMATAU’ artinya orang yang serba tahu. Perempuan bernama ‘BUKI KINUMILATO’ yang artinya permaisyuri yang menjelma seperti kilat. Keduanya menjadi suami istri dan menurunkan ‘OMBU KILANO’ yang menjadi suku asli Buol. Selain batu hitam, ada juga bambu kuning, yang pada situasi yang sama terpecah dan dari pecahannya lahirlah sepasang manusia. Laki-laki bernama ‘LILIMBUTA’ dan wanita ‘LILIMBUTO’ yang artinya tidak diketahui. Keduanya menurunkan suku MANURUNG. Lama kelamaan terjadi sengketa antara kedua suku ini, dan kemudian suku Ombu Kilano tinggal jauh dari gunung Pogogul (di daerah Pinamula sekarang), sedangkan suku Manurung tetap di gunung Pogogul. Menurut kepercayaan suku Buol, suku Manurung ini sampai sekarang tinggal di Pogogul menjadi makhluk halus dan sering menampakkan diri kalau Buol akan ditimpa sesuatu bencana.
Keturunan Ombu Kilano menurunkan empan rumpun keluarga yang disebut ‘BALAK’ yaitu Balak Biau, Balak Tongon, Balak Talaki dan Balak Bunobogu. Sekitar abad 14 Buol sudah mengenal peradaban di bawah pemerintahan Raja NDUBU I (1380 M).
Raja Ndubu mempunyai anak masing-masing Anggatibone (puteri), Anogu Rlipu (putera) dan Dai Bole juga putera. Anggatibone dan Dai Bole merantau ke Tolitoli dan akhirnya Dai Bole kawin dengan puteri Tolitoli bernama MANDALULINGO. Perkawinan inilah dianggap hubungan pertama yang menjadikan tali kekeluargaan antara Tolitoli dan Buol. Permulaan abad 19 Raja Buol Undain lebih mengeratkan lagi hubungan Buol dan Tolitoli, dimana Raja ini kawin dengan puteri Tolitoli bernama MANIMOLANGO. Ini dicatat sebagai peristiwa kedua dalam rangka tali kekeluargaan Tolitoli dan Buol.
Suku bangsa ini mendiami kecamatan Biau, Bokat, Bunobugu, Momunu dan Paleleh, di Kabupaten Buol Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka berdiam di 68 buah desa. Jumlah populasinya sekitar 65.000 jiwa. Bahasa Buol dekat dengan bahasa Toli-Toli dan bahasa Gorontalo.


sejarah-suku-buol

Mata Pencaharian Suku Buol

Mata pencaharian utama masyarakat ini adalah bertani di sawah dan ladang, tanaman pokok mereka adalah padi. Di ladang mereka menanam cengkeh, pala, kelapa, kopi, dan berbagai macam palawija lain.

Kemasyarakatan Suku Buol

Walaupun dalam hubungan kekerabatan masyarakat ini cenderung untuk bilateral, namun karena pengaruh Islam garis keturunan sering ditarik secara patrilineal. Pada zaman dulu mereka mengenal sistem pemerintahan berbentuk kerajaan-kerajaan kecil dan pengaruhnya pada pelapisan sosial masih terasa sedikit sampai sekarang. Di masa lalu mereka mengenal adanya golongan tau poyogdiya, yaitu para raja-raja dan keluarganya, tau wayu, yaitu golongan bangsawan para pembantu raja dan pembesar kerajaan, tau wanom, golongan bangsawan kecil, tau pat yaitu golongan rakyat biasa, dan dibawah sekali adalah golongan budak.

Baca juga Suku Lainnya Di Sulawesi :

Agama Dan Kepercayaan Suku Buol

Orang Buol pada umumnya memeluk agama Islam. Kepercayaan religi asli mereka sendiri mengajarkan pemujaan kepada Gunung Pogugul, yang dianggap sebagai tempat asal mula nenek moyang mereka.

18 Februari 2016

Sejarah Kota Palu | Sulwesi Tengah

PaluSejarah Kota Palu | Sulwesi Tengah ~ Palu adalah “Kota Baru” yang letaknya di muara sungai. Dr. Kruyt menguraikan bahwa Palu sebenarnya tempat baru dihuni orang (De Aste Toradja’s van Midden Celebes). Awal mula pembentukan kota Palu berasal dari penduduk Desa Bontolevo di Pegunungan Ulayo. Setelah pergeseran penduduk ke dataran rendah, akhirnya mereka sampai di Boya Pogego sekarang ini

Kota Palu sekarang ini adalah bermula dari kesatuan empat kampung, yaitu : Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) sekarang bernama Kamonji, Panggovia sekarang bernama Lere, Boyantongo sekarang bernama Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota. Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu. Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado di tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia digantikan oleh Raja Jodjokodi, pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.

Berikut daftar susunan raja-raja Palu :
1. Pue Nggari (Siralangi) 1796 - 1805
2. I Dato Labungulili 1805 - 1815
3. Malasigi Bulupalo 1815 - 1826
4. Daelangi 1826 - 1835
5. Yololembah 1835 - 1850
6. Lamakaraka 1850 - 1868
7. Maili (Mangge Risa) 1868 - 1888
8. Jodjokodi 1888 - 1906
9. Parampasi 1906 - 1921
10. Djanggola 1921 - 1949
11. Tjatjo Idjazah 1949 – 1960

Setelah Tjatjo Idjazah, tidak ada lagi pemerintahan raja-raja di wilayah Palu. Setelah masa kerajaan telah ditaklukan oleh pemerintah Belanda, dibuatlah satu bentuk perjanjian “Lange Kontruct” (perjanjian panjang) yang akhirnya dirubah menjadi “Karte Vorklaring” (perjanjian pendek). Hingga akhirnya Gubernur Indonesia menetapkan daerah administratif berdasarkan Nomor 21 Tanggal 25 Februari 1940. Kota Palu termasuk dalam Afdeling Donggala yang kemudian dibagi lagi lebih kecil menjadi Arder Afdeling, antara lain Order Palu dengan ibu kotanya Palu, meliputi tiga wilayah pemerintahan Swapraja, yaitu :

1. Swapraja Palu
2. Swapraja Dolo
3. Swapraja Kulawi

Pertumbuhan Kota Palu setelah Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah Belanda kemudian Jepang pada tahun 1945 semakin lama semakin meningkat. Dimana hasrat masyarakat untuk lebih maju dari masa penjajahan dengan tekat membangun masing-masing daerahnya. Berkat usaha makin tersusun roda pemerintahannya dari pusat sampai ke daerah-daerah. Maka terbentuklah daerah Swatantra tingkat II Donggala sesuai peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 1952 yang selanjutnya melahirkan Kota Administratif Palu yang berbentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978.
Berangsur-angsur susunan ketatanegaraan RI diperbaiki oleh pemerintah pusat disesuaikannya dengan keinginan rakyat di daerah-daerah melalui pemecehan dan penggabungan untuk pengembangan daerah, kemudian dihapuslah pemerintahan Swapraja dengan keluarnya peraturan yang antara lain adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 dan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 serta Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 Tentang Terbentuknya Dati I Propinsi Sulteng dengan Ibukota Palu.

Dasar hukum pembentukan wilayah Kota Administratif Palu yang dibentuk tanggal 27 September 1978 atas Dasar Asas Dekontrasi sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. Kota Palu sebagai Ibukota Propinsi Dati I Sulawesi Tengah sekaligus ibukota Kabupaten Dati II Donggala dan juga sebagai ibukota pemerintahan wilayah Kota Administratif Palu. Palu merupakan kota kesepuluh yang ditetapkan pemerintah menjadi kota administratif.

Sebagai latar belakang pertumbuhan Kota Palu dalam perkembangannya tidak dapat dilepaskan dari hasrat keinginan rakyat di daerah ini dalam pencetusan pembentukan Pemerintahan wilayah kota untuk Kota Palu dimulai sejak adanya Keputusan DPRD Tingkat I Sulteng di Poso Tahun 1964. Atas dasar keputusan tersebut maka diambil langkah-langkah positif oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Pemerintah Dati II Donggala guna mempersiapkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kemungkinan Kota Palu sebagai Kota Administratif. Usaha ini diperkuat dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Sulteng Nomor 225/Ditpem/1974 dengan membentuk Panitia Peneliti kemungkinan Kota Palu dijadikan Kota Administratif, maka pemerintah pusat telah berkenan menyetujui Kota Palu dijadikan Kota Administratif dengan dua kecamatan yaitu Palu Barat dan Palu Timur.

Berdasarkan landasan hukum tersebut maka pemerintah Kotif Palu memulai kegiatan menyelenggarakan pemerintahan di wilayah berdasarkan fungsi sebagai berikut :
a. Meningkatkan dan menyesuaikan penyelenggaraan pemerintah dengan perkembangan kehidupan politik dan budaya perkotaan.
b. Membina dan mengarahkan pembangunan sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi dan fisik perkotaan.
c. Mendukung dan merangsang secara timbal balik pembangunan wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah pada umumnya dan Kabupaten Dati II Donggala.

Hal ini berarti pemerintah wilayah Kotif Palu menyelenggarakan fungsi-fungsi yang meliputi bidang-bidang :
1. Pemerintah
2. Pembina kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya perkotaan
3. Pengarahan pembangunan ekonomi, sosial dan fisik perkotaan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tanggal 12 Oktober 1994, Mendagri Yogi S. Memet meresmikannya Kotamadya Palu dan melantik Rully Lamadjido, SH sebagai walikotanya. Kota Palu terletak memanjang dari timur ke barat disebelah utara garis katulistiwa dalam koordinat 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Luas wilayahnya 395,06 km2 dan terletak di Teluk Palu dengan dikelilingi pegnungan. Kota Palu terletak pada ketinggian 0 – 2500 m dari permukaan laut dengan keadaan topografis datar hingga pegunungan. Sedangkan dataran rendah umumnya tersebut disekitar pantai.

Berikut batas-batas wilayah Kota Palu adalah :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tawaeli dan Kecamatan Banawa
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marawola dan Kabupaten Sigi
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Banawa dan Kecamatan Marawola
- Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Tawaeli dan Kabupaten Parimo

Dengan pembagian wilayah menjadi empat, yaitu :
1. Kecamatan Palu Barat mencakup 15 Kelurahan
• Duyu
• Ujuna
• Nunu
• Boyaoge
• Balaroa
• Donggala Kodi
• Kamonji
• Baru
• Lere
• Kabonena
• Tipo
• Buluri
• Silae
• Watusampu
• Siranindi

2. Kecamatan Palu Selatan mencakup 12 Kelurahan
• Tatura
• Birobuli
• Petobo
• Kawatuna
• Tanamodindi
• Lolu Utara
• Tawanjuka
• Palupi
• Pengawu
• Lolu Selatan
• Sambale Juraga
• Tamalanja



3. Kecamatan Palu Timur mencakup 8 Kelurahan
• Lasoani
• Poboya
• Talise
• Besusu Barat
• Tondo
• Besusu Tengah
• Besusu Timur
• Layana Indah

4. Kecamatan Palu Utara mencakup 8 Kelurahan
• Mamboro
• Taipa
• Kayumalue Ngapa
• Kayumalue Pajeko
• Panau
• Lambara
• Baiya
• Pantoloan

Kota misterius “WENTIRA” di Palu Sulawesi Tengah

Sebenarnya banyak sekali kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang mengaku pernah jalan-jalan ke Wentira, misalnya salah satu contoh yang paling terbaru yang saya dengar adalah ada seseorang yang memesan sebuah mobil BMW i series warna kuning dengan memberikan alamat “WENTIRA”.
Uploaded with ImageShack.us
Dan hebohnya, yang memesan itu adalah “seorang pria tua” tanpa ada keanehan sama sekali menurut sales promotion perusahaan tersebut.
lalu setelah di mobil tersebut di antar, ternyata tempat yang mereka datangi hanyalah hutan lebat.
Banyak juga warga di sekitar Wentira mengatakan, apabila ada kendaraan lewat daerah tersebut harus membunyikan klakson 3X agar perjalanan mereka lancar sampai tujuan.
Ada juga cerita yang lebih para dari kisah wentira : Suatu hari di Pulau kalimantan ada sebuah tebing yang penuh dengan sarang burung walet tetapi tak seorang pun yang bisa memanjatnya, pada suatu ketika ada seorang pemuda dengan santai memanjat tebing itu meski tampa pengaman, melihat aksi dari pemuda itu warga serompak terkejut ketika turun para warga datang bertanya kepada pemuda itu karna wajahnya agak asing di mata warga, ketika para penduduk bertanya dari mana dia berasal, lalu pemuda itu menjawab dengan lantang ” saya dari Kota Wentira Palu” tak lama kemudian pemuda itu hilang di kerumunan warga, (Cerita Pak Sappam SekolahQ), dari cerita di atas warga wentira juga sering berkelana dan mengembangkan kotanya dan menurut perkiraan kami Wentira telah berkembang sampai di Mamuju (sul-bar), Mekongga (sul-tra) dan bisa saja sampai di Kalimantan
Walaupun cerita ini seperti tak mungkin, namun saya sarankan agar kalian jalan-jalan untuk melihat langsung lokasi dari Wentira ini
Cerita mengenai keberadaa komunitas “jin” Uwentira beredar cukup santer di kalangan masyarakat Palu. Mendengar kata Uwentira atau Wentira, mereka merujuk pada cerita, kisah maupun mitos soal keberadaan komunitas yang tak kasat mata ini. Hanya sedikit orang yang bisa melihatnya bahkan bisa berkomunikasi dengan warga Uwentira yang sering muncul bahkan di pasar-pasar di Palu dan sekitarnya. Kawasan Wentira ini oleh kalangan paranormal di Indonesia, memang dikenal sebagai salah satu wilayah paling angker di seluruh pelosok nusantara
Demi menjawab rasa penasaran banyak pengunjung, saya ingin membagikan cerita 3 teman saya berikut ini. Kebetulan mereka saya kenal karena bertemu langsung.
1. Cerita Sulwan Dase
To Wentira (ditulis Uwentira), demikian masyarakat Palu menyebut komunitas ini. Terletak disebuah kawasan yang bernama Wentira. Orang Toraja kuno menyebutnya To Wae Ntira. Menurut beberapa kawan menceritakan pengalaman mereka saat bertemu dgn orang2 To Wentira. Katanya, kita seolah-olah terombang-ambing diantara dunia nyata dan dunia maya, rasionalitas, dan supranatural. Bingung bercampur takjub. Antara percaya dan tidak percaya.
Menurut mereka yang pernah ke “Kota Wentira”, kota itu sangat modern, dgn peradabana yang sangat luar biasa. Semua jenis kendaraan ada disana (termasuk MRT). Masyarakatnya makmur dan serba berada. Yang menjadi persoalan adalah, pintu masuk ke kota tsb. Hampir tak satu orang pun bisa menjelaskn secara pasti lokasi jalan masuk. beberapa menjelaskna bhw pintu masuk dgn kendaraan roda dua dan mobil adalah melalui sebuah jembatan beratap. Jembatan ini sebenarnya menjembatani sebuah sungai yg membentang. Secara logika, bila kita masuk ke ujung satu pastilah bisa tiba di ujung satunya. Namun keanehan terjadi. Kadang2 ketika sebuah mobil memasuki ujung jembatan, mobil itu tdk pernah lagi keluar di ujung satunya. Beberapa hari kemudian, barlah pengendara mobil itu bercerita bhw mereka baru saja pulang dari Kota Wentira, di mana segala sesuatunya ada disana.
Wow…persoalannya, di bagian mana dari jembatan itu yg menjadi pintu masuknya? Sebab mobil tsb ketika memasuki jembatan, menghilang begitu saja dari pandangan mata….Sewaktu saya bertanya kepada beberap kawan yg pernah kesana, mengatakan, tempat itu sangat luar biasa. Namun tdk ada lagi yg berani kesana…
2. Cerita LES Kala’tiku
Saya ingat suatu kejadian aneh yang saya dengar dari bapak saya sendiri. Waktu itu Bapak mempunyai proyek di daerah lokasi wentira. niatnya sih jalan2 di jembatan itu tapi pas memasuki mulut jembatan menurut teman proyeknya mobil truk yang pakai teman saya dan supirnya tiba2 hilang seakan2 di telan oleh jembatan itu. terus terang ini tidak masuk di akal tapi kenyataan terjadi. tapi sayang teman kantor sya ini tidak mau menceritakannya pak jadi jujur saya juga jadi penasaran dengan cerita teman saya yang katanya kota itu luar biasa modern. yah antara kenyataan dan fiksi….jadi bingung
3. Kesaksian PS Patandung
To wentira menurut orang Kaili (Suku asli di Sulteng) ada di sekitar kebun kopi ( Jl poros tawaeli – Toboli ) di jalan poros tersebut ada satu jembatan yang masih ada sampai sekarang. Konon katanya, masih buatan Belanda. Di sampingnya ada satu jembatan jembatan beton yang digunakan konon tahun 1980-an setiap kendaraan yg lewat wajib memberi kode lampu atau setidaknya klakson sebagai tanda permisi mau lewat.
Saya sudah beberapa kali melewati kawasan Kebun Kopi yang disebut-sebut dua teman terakhir ini. Kawasan ini dikenal cukup berat, menanjak dengan kemiringan tajam. Belum lagi sering terjadi longsong. Jembatan itu masih ada, dan bahkan sekarang ada sebuah tugu berwarna kuning bertuliskan NGAPA UWENTIRA. Ngapa dalam bahasa Kaili berarti Kampung,Negeri atau Kota. Uwentira berarti tidak kasat mata. Jadi NGAPA UWENTIA berarti Kota UWENTIRA.
Bagaimana ciri-ciri fisik warga Uwentira, apakah bedanya dengan manusia seperti kita? Nantikan kisah berikutnya.
Kisah Wentira : Kisah berikut agaknya sejalan dengan cerita yang saya dapatkan dari beberapa sumber di Palu maupun di luar Palu. Warga Wentira tidak punya garis pemisah diatas tengah bibir, seperti layaknya manusia normal.
Menurut keyakinan masyarakat setempat, yang disebut kawasan Wentira atau Uwentira adalah wilayah yang sekarang dikenal sebagai kawasan kebun kopi, di jalan Trans Sulawesi poros Sulawesi Selatan – Sulawesi Tengah. Di sekitar sana tidak ada pemukiman penduduk hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi berwarna keputih-putihan ditandai dengan sebuah jembatan yang konon hanya orang yang mampu melihat hal-hal gaib-lah yang bisa melihat kalau ternyata jembatan itu juga merupakan pintu gerbang untuk masuk ke Kerajaan mistis Wentira.
Seseorang, dengan identitas seleb_celebes
memposting cerita ini di sebuah forum. Berikut kisahnya.
Untuk masuk ke Wentira, tidak boleh sembarangan, hanya yang dikehendaki dan diizinkan oleh penghuni Wentira yang boleh masuk. Nah, paman teman saya ini termasuk orang yang diizinkan, karena dia melakukan ritual-ritual ditemani oleh orang2 pintar di sekitar daerah itu. Sementara kalau orang yang dikehendaki biasanya orang yang katanya kalau lewat tidak permisi (kulo nowon) dulu, lewat dengan sombongnya, dan biasanya yang seperti ini tidak pernah lagi kembali keluar. Pernah ada kejadian mobil melintas di tengah jembatan tetapi sebelum sampai diujung jembatan sudah keburu menghilang, kata penduduk skitar masuk kedalam Wentira.
 Uploaded with ImageShack.us
Menurut cerita paman teman saya itu alam di dalam Wentira didominasi warna kuning keemasan dimana penghuninya hidup sangat sejahtera dan tidak ada yang miskin, kehidupan disana laiknya kehidupan normal, semua ada baik gedung, kendaraan dll tapi semuanya serba mewah.
Menurut cerita orang-orang di sekitar pegunungan Sulawesi Tengah yang katanya juga masuk kedalam area Wentira, kadang-kadang ada penghuni Wentira yang keluar untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional, ciri-cirinya yang utama adalah tidak ada garis pemisah diatas tengah bibir seperti layaknya manusia normal, kalau mereka muncul tetap dilayani tetapi tidak ada yang berani mengganggu.

Tempat Wisata Populer di Palu Sulawesi Tengah

wisata sumur laut di paluTempat Wisata Populer di Palu Sulawesi Tengah

Berlibur ke wilayah Palu di Sulawesi Tengah merupakan pengalaman menyenangkan dengan mengunjungi tempat wisata berbentuk pantai, danau, teluk, pegunungan dan bahkan keliling kota. Belakangan ini, area di tengah pulau Celebes ini begitu mengagumkan perkembangan pariwisatanya. Jaringan hotel internasional mulai memadati wilayah pantai yang menjadi ikon liburan utama di kota ini. Anda tertarik berlibur ke wilayah Palu di Sulawesi Tengah untuk mengunjungi tempat-tempat menarik? Berikut panduannya untuk anda.
Jika anda berangkat dari kota Jakarta, maka penerbangan langsung menuju kota Palu tidak terlalu banyak dan membutuhkan waktu 2 jam. Dominasi penerbangan masih lebih banyak jika anda transfer via Sulawesi Selatan. Makanya, banyak pengunjung yang menjadikan satu rute antara mengunjungi tempat wisata Makassar dengan yang di Palu, Sulawesi Tengah. Memang, dengan perjalanan liburan mengunjungi dua propinsi sekaligus, maka dibutuhkan waktu minimal seminggu untuk mengunjungi obyek popular di kedua wilayah ini.
Adapun obyek liburan yang disarankan di Sulawesi Tengah ini diantaranya:
  1. Pantai Talise. Sebagai tempat wisata, kawasan ini adalah pilihan yang paling murah dan mudah. Karena selain tidak memerlukan biaya, lokasinya teramat mudah untuk dicapai yaitu di tengah kota Palu dan akses jalan yang sudah teraspal. Keberadaanya yang dekat dengan pusat kota menjadikan pantai ini banyak dikunjungi oleh pendatang maupun masyarakat sekitar. Berkunjung di siang hari agak kurang cocok, karena cuaca di Palu umumnya terik dan angin bertiup sangat kencang. Di tepi pantai Talise ini, anda menemukan berjejer hotel dan deretan mall terbaik yang baru saja dibangun.pantai talise
  2. Jembatan Palu IV. Adalah suatu landmark yang menjadi ikon utama kota Palu. Tempat ini paling sering dikunjungi wisatawan yang hobi berfoto. Biasanya foto-foto keindahan jembatan kuning Talise ini dilakukan malam hari. Jembatan ini diresmikan pada Mei 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jembatan ini membentang di atas Teluk Talise ini berada di kelurahan Besusu dan Lere, yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Barat. Jembatan kuning ini merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia setelah di negara Jepang dan Perancis.
  3. jembatan palu
  4. Pantai Taman Ria. Lokasinya berada di sekitar Jembatan kuning IV Palu, berupa tempat kuliner yang lezat dan berderet di sepanjang garis pantai. Pisang epe dan sarabi adalah yang favorite di obyek wisata ini. Pantai ini menghadap ke arah timur, dan di lokasi ini terdapat sekitar 100 kafe penjaja makanan ringan dan hidangan khas setempat lainnya. Kafe buka dari sore hingga malam hari dan sangat sering dikunjungi kawula muda.pantai taman ria
  5. Sinkhole Presentasi Donggala. Sebuah lubang besar (sumur raksasa) yang menganga mirip kolam yang terisi air laut. Konon di tempat wisata baru yang unik ini terdapat terowongan yang menghubungkan lubang ke laut Palu, Sulawesi Tengah. Banyak juga yang menyebut sinkhole ini sebagai sumur laut. Di bagian pinggir tersedia tangga untuk menuju ke daratan lagi, jika pengunjung yang ingin berenang di lubang ini. Letaknya sekitar 45 kilometer dari Kota Palu atau 45 menit menggunakan kendaraan bermotor. Tepatnya sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Donggala. Pusentasi ini memiliki diameter lubang 10 meter, berisi air laut dan berbagai jenis ikan laut, yang airnya akan surut jika laut pasang, dan sebaliknya airnya akan naik jika laut surut. Suatu fenomena keajaiban alam yang wajib anda kunjungi, bukan?
  6. wisata sumur laut di palu
  7. Desa Dombu. Tempat wisata dengan pemandangan alam di wilayah Dombu Donggala ini benar-benar mengagumkan! Puncak Gunung Gawalise di ketinggian sekitar 1.500 di atas permukaan laut, tampak berselimut kabut tebal yang sepertinya enggan beranjak dari sana. Pada sisi kiri jalan, jurang sedalam ribuan meter tampak mengerikan dengan pepohonan yang selalu hijau. Sementara jauh di dasar jurang, terlihat sebuah sungai dengan air yang tenang mengalir di bagian tengahnya. Di Dombu ada komunitas suku terasing yang membangun rumah dan hidup di atas pohon. Namanya Suku Da’a, tersebar di enam Kecamatan di Kabupaten Donggala, Palu. Obyek ini memiliki keindahan yang dapat disandingkan dengan kawasan Bedugul di Bali untuk keindahan dan sejuknya udara.keindahan alam pegunungan palu
  8. Pantai Tanjung Karang Donggala. Untuk mencapai obyek wisata Tanjung Karang dapat ditempuh dari kota Palu dalam waktu kurang dari 1 jam atau sekitar 35 kilometer dengan menggunakan mobil atau motor. Tanjung Karang di Sulawesi Tengah ini memiliki pasir putih dan sangat cocok untuk tempat berenang dan berjemur. Bahkan wisatawan juga dapat melakukan snorkeling dan diving, yang telah tersedia persewaan peralatannya. Jadi kondisinya mirip dengan Senggigi yang merupakan wisata terpopuler di Lombok tetapi garis pantainya tidak sepanjang di Senggigi.
  9. pantai tanjung karang
  10. Taman Nasional Lore Lindu. Kawasan ini membentang dari Kabupaten Donggala Palu dan wilayah Poso Sulawesi Tengah. Beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi di dalamnya yaitu: Lembah Besoa untuk Melihat habitat maleo dan batu megalit. Danau Lindu sebagai tempat bersampan dan pengamatan satwa burung.Lembah Saluki, Lembah Bada, Lembah Napu untuk melihat berbagai batu megalit.Gunung Nokilalaki, Gunung Rorekatimbo, dan sungai Lariang sebagai obyek wisata menarik untuk pendaki gunung dan arung jeram. Dan yang terakhir adalah danau Lewuto.Taman Nasional Lore Lindu
  11. Tugu Nosarara Nosabatutu (Tugu Perdamaian). Tempat wisata ini lokasinya di Jalan Soekarno Hatta Palu, tepatnya di bukit Jabal Nur, dengan ketinggian di atas 1000 kaki di atas permukaan laut. Akses jalan menuju Tugu Perdamaian tersebut sebagian masih rusak dan berdebu. Di dalamnya terdapat Gong Perdamaian Nusantara, yaitu Gong yang berdiameter kira-kira dua meter dan terbuat dari perunggu dengan berat mencapai satu ton. Di Lokasi ini akan dibangun beberapa objek rekreasi seperti bumi perkemahan, lokasi konser, ATV Track, arena balap motor cross, pasar indsutri untuk kerajinan lokal Sulawesi Tengah, lapangan olahraga tembak, serta taman hijau.
  12. Tugu Nosarara Nosabatutu
  13. Danau Poso. Danau ini merupakan danau terbesar ketiga di Indonesia dengan panjang 32 km dan lebar 16 km. merupakan salah satu danau terindah di dunia dengan pasir putih yang terdapat pada tepi sampai di dasar Danau. Danau poso terletak di kecamatan Pamona Utara dengan ibu kota Tentena, Palu, Sulawesi Tengah. Di sini terdapat ikan Sugili yang sekarang populasinya hampir punah yang disebabkan oleh semakin bertambahnya penduduk. Di beberapa tempat, anda juga bisa menjumpai sekumpulan batu besar yang muncul dari dalam danau, seakan seperti sebuah kompleks batu yang terapung. Masyarakat setempat menamai kompleks batu tersebut dengan sebutan Watu Ngonggi dan Watu Asa Mpangasa Angga, yang berarti sekumpulan batu yang bisa mengeluarkan bunyi jika dipukul. Di sekitar tempat wisata danau Poso, anda juga bisa menemukan beberapa goa yang cantik, yang mirip dengan Goa Pindul yang menjadiandalan wisata menarik di Jogja. Di sini terdapat goa yang kedalamannya sampai ke dasar danau.danau poso sulawesi tengah
Demikianlah panduan singkat menuju tempat wisata populer dan menarik di wilayah Palu, Sulawesi Tengah. Jika anda berkunjung ke kota ini, jangan heran dan mengeluh karena cuaca cukup panas karena terletak di garis katulistiwa. Apalagi wilayah ini memang dikenal dengan curah hujan terendah di Indonesia sepanjang tahun.
Sumber :
* https://www.wisatania.com/tempat-populer-di-palu-sulawesi-tengah

Minggu, 14 Februari 2016


Sejarah dan Awal Mula GC15 FAITHFUL




SEJARAH GC15 FAITHFUL
Tahukah Anda kalau Faithful GC, awalnya berasal dari nama 2 orang insan yang saling mencintai yaitu G nya adalah Guntur, dan C adalah Chy atau Susilawati dan FAITHFUL itu artinya dalam bahasa indonesia SETIA, yang dimana merupakan jaringan sosial skala kecil. Berikut sejarah lengkap Faithful GC dari infografik Faithful GC oleh gucisetia.blogspotco.id



17 Juli 2015, merupakan titik awal seorang mahasiswa Universitas Muhammadiya Palu, Moch Guntur dan Uchy Susilawati untuk memasuki dunia jaringan sosial dimana ia mulai bereksperimen dengan menciptakan Faithful GC. gucisetia.blogspot.co.id sendiri merupakan situs blog yang memperbolehkan pengunjungnya untuk melihat dan membaca isi blog tersebut. 




Darimanakah gambar 2 mahasiswa UMP tersebut berasal? Gambar itu dibuat oleh Guntur dan Uchy Susilawati dengan mengedit di software Adobe Photoshof. Besoknya, mahasiswa yang dua orang ini telah membuktikan kepada dunia maya blog dan design mereka.

Pada tanggal 02 Januari 2016, Moch Guntur mendaftarkan GC15 Faithful di dumay yang terinspirasi dari jaringan sosial lainnya dan dimodelkan dari gucisetia.blogspot.co.id. Guhn juga mengatakan bahwa ia ingin menciptakan sebuah situs web yang dapat menjadi perusahaan Design. Ia menyadari bahwa GC15 membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengimplementasikan sistem tersebut, sedangkan ia dan pacarnyanya hanya membutuhkan waktu sebulan.



Sesudah Guhn dan Susilawati menyelesaikan GC15 tersebut, diketahui bahwa hanya dalam waktu sebulan, telah mendaftarkan GC15 Faithful di Facebook.com.




Tidak lama sesudah peluncuran dan perkembangannya, Moch Guntur dan membuat GC15 Faithful dengan logo baru di komputer pacarnya. Susilawati kemudian mengizinkan dan membantu Moch Guntur yang pada akhirnya Susilawati mulai menjadi penasihat GC15 Faithful secara tidak formal.
Di bulan Februari 2016, Faithful GC mendapatkan investasi pertamanya dari CEO CV Ridha Cipta untuk mengembangkan perusahaan GC15 Faithful. Susilawati juga diangkat menjadi Direktur dari perusahaan yang baru berdiri tersebut.
GC15 FAITHFUL terus dikembangkan ke dunia maya hingga akhirnya pada tanggal 12 Februari 2016, CV Ridha Cipta telah bergabung dengan GC15 Faithful dan gucisetia.blogspot.co.id





Di Februari 2016, GC15 FAITHFUL berganti Logo dengan nama yang sama. Pada tahun tersebut, GC15 mendapatkan berbagai investor dan mulai bekerjasama dengan CV Ridha Cipta dan Nabuden. 
Tahun 2015 tidak begitu cerah bagi GC15 F. Hal ini disebabkan GC15 F mengalami kerugian sampai pada batas GC15 F harus menjual produk untuk membalikkan kembali aliran pendapatan ke arah positif. Tetapi walaupun begitu, gc15 f terus berkembang hingga di tahun 2016 gc15 f mulai berhasil meningkatkan pendapatannya kembali ke angka yang positif.




Di tahun 2016, GC15 F terus berkembang dan memunculkan berbagai inovasi hingga akhirnya dibuatlah film dokumentasi "GC15 MOVIE dan nabuden Film, yang menceritakan mengenai asal mula GC15 Faithful dan kisah hidup Moch Guntur dan Susilawati.
Perkembangan GC15 F terus terjadi, tahun 2016 Facebook merilis logo baru lagi, bekerja sama dengan nabuden, mengubah interface dengan bisnis online, mengubah warna logo dan designnya. Hingga pada tahun 2016, 

                                               LOGO BARU GC15 FAITHFUL


Di Februari 2016 hingga sekarang, GC15 F memperkenalkan Logo baru lagi untuk bisnis online berdasar pada teman dan koneksi mereka. gGC15 F juga untuk memberikann hal-hal yang menarik bagi Anda, seperti Design Perumahan, dan sebagainya. Ini merupakan titik pertama GC15 FAITHFUL untuk melakukan persaingan dengan Perusahaan lainnya yang berbasis online dalam hal bisnis perumahan. Demikianlah kisah dari GC15 F, terimah kasih sudah mengunjungi blog gucisetia.blogspot.co.id